MembuatAnalisa Anggaran. Cara beternak bebek bagi para pemula yang pertama adalah dengan membuat analisa anggarannya terlebih dahulu. Bagi seseorang yang memutuskan untuk menjalani bisnis ternak bebek petelur tentu membutuhkan biaya yang tak sedikit sehingga perlu dicatat anggaran untuk ragam kebutuhan mulai dari bibit, kandang, pakan hingga perawatan bebek. Babisendiri terkenal sebagai hewan yang kerap terkena cacingan. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan hewan peliharaan tersebut dengan obat cacing berkualitas secara rutin. Obat cacing bisa diberikan setiap 2 bulan sekali. Itulah beberapa langkah dalam prosedur cara ternak babi yang bisa diterapkan. BeternakAyam Kampung Super ~ Lahan Bisnis Yang Sangat Menguntungkan's Video From Cara Beternak Ayam have lenght about 3:53 and was viewed more than 1679 and is still growing. TERNAK KAMBING TANPA NGARIT MITRA NASA. TERNAK KAMBING TANPA NGARIT MITRA NASA CARA BETERNAK KAMBING TANPA NGARIT dijamin mudah dan untung dg teknik NASA, info hub Halosobat inilah video cara ternak entok yang baik dan benar agar cepat bertelur dan besar yang sudah lama kita tunggu. Beternak entok merupakan salah satu Bukuini memaparkan secara gamblang tentang bagaimana beternak babi yang baik dan benar; teknik pembibitan; kiat membuat pakan murah bergizi untuk meningkatkan kualitas ternak babi; bagaimana mengenal, mencegah dan mengobati 25 penyakit infeksi, defisiensi nutrisi sampai penyakit cacingan dan keracunan pada ternak babi secara murah dan tuntas PakanTernak Babi Fermentasi Sangat Manjur. Dengan memberikan pakan ternak babi fermentasi akan membuat babi anda gemuk dan sehat. Hal ini selain menguntungkan peternak babi juga menguntungkan masyarakat karena masayarakat akan mendapatkan babi dengan kualitas yang baik. Bagi anda yang hendak atau sudah melakukan ternak babi, anda bisa mencoba Begitupula,Ternak Babi yang dibantu oleh pemerintah kabupaten Maybrat kepada masyarakat itu harus dipelihara Baik sampai turun-temurun artinya pemerintah sudah memberikan bantuan berarti kita pelihara dengan baik, dan Babi itu beranak lalu kita bisa pakai lain untuk dipasarkan dan lain untuk dikembangkan, jangan jual langsung habis atau pakai 0VaK. 404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Blog-contoh-kerja-sampingan-di-rumah-9713332" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text Babi merupakan hewan omnivora yang termasuk ke dalam jenis hewan nonruminansia. Di Indonesia, peternakan babi sendiri masih jarang sekali ditemukan khususnya di pulau Jawa. Oleh karena itu, peluang untuk beternak babi masih cukup besar. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai tips beternak babi untuk pemula. Mulai dari cara beternak babi hingga bagaimana manajemen pemberian pakan babi yang baik dan benar. Beberapa peternak di pulau Jawa memilih untuk tidak beternak babi karena dagingnya jarang dimanfaatkan oleh manusia, terutama masyarakat yang beragama Islam. Sedangkan pada beberapa wilayah, seperti Bali yang mayoritas masyarakatnya NonIslam, peternakan babi dapat dengan mudah dijumpai. Bahkan pada beberapa keluarga dapat dijumpai adanya ternak babi di belakang rumah mereka, yang dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk berbagi mengenai cara beternak babi, manajemen kandang babi, manajemen pemberian pakan pada babi, dan mengetahui beberapa penyakit yang sering menyerang ternak babi. Oleh karena itu, diharapkan pembaca dapat menggunakan ilmu pengetahuan ini dengan bijak. Selamat membaca. A. Mengenal Babi Babi merupakan mamalia yang termasuk ke dalam family Suidae nonruminansia. Terdapat dua spesies babi di dunia, yaitu spesies Sus scrofa Babi Eropa liar dan Sus vittatus Babi India Timur. Untuk lebih jelasnya perhatikan Taksonomi dari Babi berikut ini KingdomAnimaliaFilumChordataKelasMammaliaOrdoArtiodactylaFamiliSuidae Non ruminansiaGenusSusSpesiesSus scrofa Babi eropa liarSus vittatus Babi India TimurTabel Taksonomi BabiB. Peluang Beternak Babi di Indonesia Peluang beternak babi di Indonesia bisa dibilang cukup besar. Selain kemudahan dalam pencarian pakan babi, berikut adalah beberapa alasan mengapa potensi beternak babi di Indonesia memiliki peluang keberhasilan yang cukup besar • Jumlah anak dalam sekali kelahiran banyak Babi merupakan hewan mamalia dengan tipe uterus bicornua. Uterus tipe bicornua memiliki satu serviks uteri dan corpus uteri yang sangat pendek. Sedangkan cornua uteri berbentuk spiral yang berguna untuk menampung foetus. Perhatikan gambar berikut ini Tipe Uterus Bicornua pada BabiTipe uterus ini memungkinkan babi untuk melahirkan 8 hingga 12 anak babi dalam sekali kelahiran. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi peternak, apalagi waktu kebuntingan pada babi hanya berkisar 114 hari. Apabila anak yang dihasilkan banyak, maka produktivitas peternakan babi akan semakin meningkat. • Kemudahan mencari Pakan Babi Pemilihan dan pemberian pakan ternak merupakan salah satu faktor dalam kesuksesan beternak babi. Sama seperti makhluk hidup yang lain, babi membutuhkan pakan yang bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya dan perkembangbiakannya. Pemberian pakan juga harus sesuai dengan porsi, akan peternakan babi dapat berjalan optimal. Karena dalam beternak, salah satu biaya pengeluaran yang besar terletak pada biaya pakan. Ada beberapa jenis pakan babi yang bisa digunakan, seperti limbah pertanian, limbah peternakan, limbah perikanan, limbah dari bahan pangan industri, hingga sisa makanan manusia yang tidak habis dimakan juga bisa digunakan sebagai pakan babi agar cepat gemuk. Tentu saja campuran pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan protein, lemak, serat kasar, vitamin, mineral. Dan juga pemberian air. Menurut Rachman 2021 Feed Convertion Ratio FCR atau konversi pakan babi memiliki nilai cukup besar, yaitu sebesar 3,5. Itu berarti bahwa setiap pemberian pakan 3,5 kg dapat dikonversi menjadi 1 kg daging. Jika pemberian pakan dilakukan secara optimal, maka dengan bibit babi 1,4 kg bisa mencapai 163 kg dalam waktu 18 bulan. • Mampu mengubah konsentrat secara efisien Dilansir dari halaman Cybex Pertanian, babi merupakan hewan monogastric lambung tunggal yang mampu mengubah bahan makanan secara efisien. Besarnya konversi ternak babi terhadap ransum adalah 3,5. Seperti yang kita bahas sebelumnya mengenai FCR pada babi. Meskipun begitu, babi termasuk ternak yang memiliki alan pencernaan sederhana sehingga tidak mampu mencerna bahan pakan dengan kadar serat kasar yang tinggi. Berbeda dengan sapi atau kambing yang memiliki polygastric. • Pengembalian modal yang terhitung cepat Dengan pertimbangan feed conversion ratio FCR, lama kebuntingan, dan jumlah anak yang dihasilkan, serta kemudahan dalam pemberian pakan babi, maka pengembalian modal relatif lebih cepat. • Pemasaran yang cukup mudah Pemasaran daging babi cukup mudah untuk dilakukan di beberapa wilayah Indonesia. Seperti Bali, Nias, Batak, dan Sumba. Di era modern seperti sekarang ini, tentu masalah pengiriman dan transportasi sudah bisa dilakukan dengan mudah. Tentunya dengan pertimbangan yang matang. Mulai dari pengurusan perizinan hingga perhitungan biaya transportasi yang dikeluarkan. Baca juga artikel mengenai ” Penyakit Hog Cholera pada Babi “ C. Ciri Babi yang Bagus Setelah mengetahui berbagai potensi dalam beternak babi, mari kita bahas mengenai bagaimana ciri ternak babi yang bagus untuk diternakkan, terutama induk babi. Karena dengan induk yang bagus, maka bibit yang dihasilkan juga akan bagus. Baik secara kualitas maupun kuantitas. 1. Reproduksi Induk babi yang bagus dapat menghasilkan anak yang banyak dalam sekali kelahiran. Jumlah anak yang bagus pada babi muda adalah 10 anak, sedangkan pada babi dewasa adalah 12 anak. Jumlah anak dalam sekali kelahiran memperlihatkan tingkat ovulasi yang baik, berarti tidak terdapat embrio yang mati ketika masa kebuntingan berlangsung. Mengindikasikan bahwa induk babi memiliki sistem reproduksi yang bagus. 2. Kemampuan Mengasuh Kemampuan induk babi dalam mengasuh anak sangat penting. Karena pertumbuhan emas Golden Age pada ternak babi berada pada masa lakatasi atau masa menyusui. Induk babi yang mampu mengasuh anak babi dengan baik, maka akan menghasilkan anak babi yang sehat. 3. Laju Laktasi Semakin tinggi laju laktasi maka semaki bagus indukan babi. Karena nutrisi dari susu induk yang diberikan kepada anak babi dapat terbagi secara merata. Mengingat jumlah anak dalam sekali kelahiran banyak, maka laju laktasi atau kemampuan menghasilkan susu induk babi harus tinggi. 4. Fisik yang Bagus Induk babi yang bagus tidak memiliki cacat fisik. Terutama pada bagian puting, karena hal itu dapat memengaruhi pemberian susu oleh induk babi kepada anaknya. Puting susu yang terbalik Inverted Niple membuat anak babi tidak dapat menyusu. Hal ini harus diperhatikan oleh peternak. 5. Laju pertumbuhan dan FCR Feed Convertion Ratio Laju pertumbuhan mencakup FCR, yaitu kemampuan babi dalam mengubah pakan menjadi daging. Memang rata-rata FCR yang dimiliki oleh babi bagus, yaitu 3,5. Namun, untuk memastikannya kita harus mengamati dan menghitung FCR babi yang akan dijadikan indukan. Mengamati kesehatannya juga menjadi hal yang sangat penting untuk memilih babi yang bagus. D. Manajemen Kandang Babi Kandang merupakan tempat di mana babi makan, beristirahat, tumbuh, dan berkembang biak. Kandang babi memiliki design yang berbeda dengan kandang ternak lain. Berikut adalah tips mengenai kandang babi yang baik dan benar 1. Bangunan Kandang Bangunan kandang babi harus memiliki ketahanan yang bagus untuk menghindari babi keluar dari kandang. Dengan luas kandang tergantung dengan fungsi kandang yang dibuat, karena terdapat beberapa jenis kandang babi, yaitu Kandang induk babi Kandang penggemukan Kandang karantina Kandanng penjatan, dan Kandang beranak. Tinggi kandang babi cukup 60 cm dengan pemasangan pipa pertama yang berjarak 30 cm dari dinding kandang, kemudaian pipa kedua dipasang 30 cm dari pipa pertama. Selain itu, kandang babi hendaknya memiliki kemiringan sekitar derajat kemiringan. Hal itu ditujukan agar urine dan feses mudah dibersihkan, sehingga kandang tetap kering dan bersih. Setelah itu kandang bisa diberi stall dengan ukuran 50-70 cm sebagai tempat menaruh pakan. 2. Lokasi Kandang Babi Selain bangunan kandang yang bagus. Diperlukan lokasi kandang peternakan babi yang strategis juga untuk memudahkan manajemen kandang. Berikut adalah beberapa syarat lokasi atau tempat peternakan babi yang baik Ketersediaan Air yang Cukup Cukup Jauh dari Perumahan Warga Tanah yang Mudah Kering Kemudahan dalam Hal Transportasi Cuaca di Lokasi Peternakan Tidak Ekstrem E. Manajemen Pemberian Pakan Babi Babi merupakan hewan ternak yang memiliki potensi besar untuk dikembangbiakkan. Karena makanan babi dapat berasal dari beberapa sumber makanan, seperti sisa makanan manusia, bahan makanan yang sudah diafkir, dan buah-buahan karena babi merupakan omnivore nonruminansia. Dibalik kemudahan pakannya, efisiensi pengubahan pakan menjadi daging atau yang biasa dikenal dengan istilah FCR Feed Convertion Ratio pada babi cukup besar. Babi dapat mengubah 3,5 kg bahan makanan menjadi 1 kg daging. Selain itu, feses babi juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Karena babi dapat menghasilkan sekitar gram feses dalam waktu 24 jam. Untuk memperoleh nilai FCR yang baik, maka diperlukan manajemen pemberian pakan yang baik bagi babi. Karena babi merupakan hewan ternak yang sangat peka terhadap perubahan pola makan dan juga perubahan pakan yang diberikan. Dengan pemberian pakan yang baik, berat potong pada umur 180 hari diharapkan bisa mencapai 90 kg. F. Manajemen Kesehatan Babi Selain memperhatikan manajemen kandang dan manajemen pakan pada babi, hal terpenting yang tidak boleh tertinggal adalah selalu melakukan pemantauan terhadap kesehatan babi. Karena salah satu kelemahan dalam beternak babi adalah bahwa babi begitu mudah terkena penyakit dan parasit. Pemberian suplemen, vitamin, dan melakukan program vaksinasi babi secara tertib dapat mencegah timbulnya beberapa penyakit yang mengancam ternak babi. Berikut adalah beberapa penyakit yang biasa meyerang babi 1. Brucellosis Brucellosis merupakan penyakit yang dapat menyebabkan abortus atau keguguran pada babi di masa kebuntingan sekitar 4 Minggu. 2. Atrophic Rhinitis Atrophic Rhinitis merupakan penyakit menular pada babi yang menyebabkan moncong babi mejadi bengkok. Penyakit ini dapat menular melalui udara atau aerosol yang berasal dari bersin oleh babi yang sudah terserang. Pada babi dewasa, masa infeksi Rhinitis dapat menyebabkan turbinate bone pada babi membengkok. Sedangkan pada babi kecil dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah pada masa dewasa Thurston, 1991. Baca juga artikel mengenai ” African Swine Fever ASF – Demam Babi Afrika “ 3. Swine Influenza Swine Influenza adalah penyakit yang bersifat zoonosis, yaitu dapat menular pada manusia. Swine Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus H1N1. 4. Leptospirosis Leptospirosis merupakan virus yang dapat menyebabkan abortus pada masa 1/3 akhir kebuntingan. 5. Pneumonia Enzootika Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Pneumonia of Swine, di mana gejala yang ditimbulkannya adalah batuk yang terjadi secara terus menerus. Penularan bakteri Mycoplasma dapat terjadi secara inhalasi. Peluang peternakan babi di Indonesia masih cukup besar, meskipun tingkat pemasaran tertinggi hanya ada pada wilayah tertentu saja. Namun hal tersebut dapat diatasi. Dengan adanya berbagai macam kemudahan perizinan dalam distribusi hewan, maka pemasaran dapat dengan mudah dilakukan di tempat yang jauh dari peternakan. Beternak babi tidaklah sulit, tetapi juga tidak mudah. Diperlukan ketelatenan dalam manajemen pemeliharaan. Dan yang paling penting adalah manajemen pemberian pakan agar babi tetap hidup sehat dan berkembang biak dengan baik. Terima kasih telah membaca artikel mengenai Tips dan Cara Beternak Babi untuk Pemula. Semoga artikel ini membantu kamu dalam memajukan peternakan di Indonesia. Salam sukses Peternak Indonesia ! Informasi Artikel ini terakhir diupdate pada tanggal 21 Maret 2023. Apabila artikel ini bermanfaat, ayo bagikan artikel ini kepada teman kamu. Daftar Pustaka Holder, John. 1992. Pig Production. University of Sydne Post Graduate Committe in Veterinary Science. ISBN 1 875582 11 8 Rachman, Karinadintha Marsya. 2021. GDM Organic Makanan Babi Supaya Cepat Besar Dan Gemuk Jenis, Kandungan Nutrisi dan Pembuatannya. Diakses pada tanggal 21 Maret 2023. Thurston, John R., dkk. 1991. Experimental Model of Atrophic Rhinitis in Gnotobiotic Pigs. American Society for Microbiology Olahan daging babi rasanya selalu menggiurkan untuk dijajal. Kelembutan tekstur daging dipadukan dengan lemak juicy dan terkadang disajikan dalam bentuk panggang sehingga kulit luarnya menjadi krispi, terdengar sangat lezat! Sayangnya, meski penggemar daging ternak ini cukup banyak, jumlah usaha budidaya babi di Indonesia jauh merosot. Salah satu penyebab kemerosotan jumlah itu ialah kesalahan peternak dalam mengaplikasikan cara ternak babi. Lalu bagaimana solusinya? Prospek Usaha Budidaya Babi Saat ini, populasi daging babi di pasaran semakin langka. Jikapun tersedia, harga jualnya sangat mahal. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdesaknya lahan peternakan oleh pemukiman penduduk. Ditambah lagi dengan mayoritas penduduk Indonesia merupakan seorang muslim yang notabene mengharamkan daging babi. Diwartakan dari salah satu sumber terpercaya, Marjuni yang merupakan peternak genjik anak babi usia 2 bulan asal Kulon Progo, Yogyakarta, berpendapat jika harga daging babi ke depannya akan semakin meningkat disebabkan sulitnya mendirikan peternakan hewan ini. Padahal, permintaan akan daging babi bagi warga non muslim semakin meningkat. Ibukota Jakarta sudah menjadi pangsa pasar terbesar atas komoditas daging ini. Kemudian diikuti oleh kota Bandung dan disusul Bali. Meski mayoritas masyarakat di Bali menganut ajaran Hindu, namun konsumsi babi di sana lebih dikhususkan untuk turis asing yang mampir. Diketahui, walau sudah cukup lama berkecimpung dalam dunia usaha ternak genjik , Marjuni hanya mampu memenuhi permintaan genjik sebanyak 50 ekor saja dalam setiap bulannya. Padahal, permintaan dari peternakan penggemukan babi sudah mencapai 100 ekor per bulannya. Dan itu hanya dihitung untuk 1 peternak saja. Kunci sukses dalam budidaya daging babi ialah kandangnya. Dimana kandang harus memenuhi 3 syarat utama, yakni memiliki pasokan air melimpah, jauh dari pemukiman penduduk, dan berada di kawasan kondusif. Ketika babi menginjak usia 6 bulan, artinya mereka sudah siap untuk dikawinkan. Sekitar 4 bulan setelahnya, babi dapat beranak pinak hingga 14 ekor. Namun, yang akan bertahan hidup sampai umur 2 bulan dimungkinkan hanya sebanyak 8 ekor saja. Indukan babi dapat diberi makan secara semi modern, yakni dengan mencampurkan ampas tahu, sedikit konsentrat, dan bekatul. Frekuensi pemberian pakan adalah 2 kali sehari. Biasanya, dalam sekali makan, peternak perlu menyediakan sekitar 20 kg pakan basah. Sedangkan untuk genjik, selain minum susu induknya, boleh diberi pakan konsentrat B51 dengan protein tinggi agar pertumbuhannya berjalan cepat. Saat menginjak usia 6 bulan, bobot babi diperkirakan akan mencapai 90 kg. Biasanya, harga jual babi per kilo di pasaran adalah Rp Dari harga itu, peternak penggemukan diestimasikan memperoleh keuntungan sebesar Rp per ekornya. Dengan rincian pembelian bibit genjik senilai Rp dan pakan Rp sementara harga jualnya mencapai Rp per ekor. Menilik dari fenomena tersebut, peluang usaha ternak babi sangatlah menjanjikan untuk dicoba. Terlebih dengan kebutuhan pasar yang diprediksikan terus melonjak hingga beberapa tahun kedepan. Baca Juga Sukses dengan Untuk Besar Begini Cara Ternak Jangkrik dan Perencanaan Awalnya Cara Ternak Babi Dengan Benar 1. Memilih Bibit Babi Sumber Secara umum, bibit babi dibagi ke dalam beberapa macam berdasarkan kriteria dan bentuknya. Untuk itu, pastikan untuk menyesuaikan jenis bibit yang sesuai dengan kemampuan peternak dalam memeliharanya. Mengingat tiap-tiap jenis babi membutuhkan perlakuan yang berbeda. Sebagian besar jenis babi yang diternakkan di Indonesia adalah babi bali. Ini karena jenis ini mempunyai pertumbuhan yang tergolong cepat dan bobotnya yang mampu mencapai ratusan kilo per ekornya. Akan tetapi, babi bali terkadang kurang diminati untuk dibudidayakan lantaran harga jualnya yang agak kurang dibanding dengan jenis babi kampung. Selain itu, daging babi bali cenderung terasa hambar. Tapi kembali lagi, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing daerah, bagaimana permintaan pasar bereaksi pada satu jenis babi tersebut. 2. Persiapan Kandang Sumber Peternak hendaknya membangun kandang babi yang jauh dari pemukiman warga dan dekat dengan sumber air. Pada dasarnya, kotoran babi yang bercampur dengan urin akan menimbulkan bau yang sangat menyengat. Jika kandang dibiarkan jorok, bahkan untuk waktu singkat, dimungkinkan akan timbul masalah polusi udara. Kandang babi boleh dibangun dengan material kayu maupun beton. Apabila modal peternak cukup memadai, sebaiknya pilihlah penggunaan beton. Usahakan untuk membuat irigasi khusus yang difungsikan untuk membuang kotoran dengan air. Dengan acuan 2 ekor babi per kandangnya, peternak dapat membangun kandang dengan panjang sekitar 3 meter dan lebar 2 sampai 2,5 meter. Pembuatan kandang kecil ditujukan agar babi tidak membuat terlalu banyak gerakan yang menguras energinya. Peternak disarankan untuk membuat kandang di bawah pohon rimbun, tujuannya ialah mengurangi terik matahari di siang hari. Perlu diketahui, babi yang merasa kepanasan akan gelisah dan terus berteriak’. Baca Juga Cara Budidaya Cacing Darah Mulai dari Awal Hingga Panen 3. Pemberian Pakan Sumber Saat ini, jenis pakan yang bisa mempercepat proses pembesaran babi sudah cukup bervariasi. Sebagian besar peternak memilih untuk memanfaatkan dedak ampas tahu atau sisa penggilingan padi sebagai makanan pokoknya. Sementara untuk pakan campurannya, peternak bisa memberikan sayuran layu yang bisa didapat dengan harga murah di pasar tradisional. Atau bisa juga dengan menggunakan sampah ayam dan ikan sebagai alternatifnya. Sebut saja kuku ayam, jengger, atau bagian lainnya yang tidak dikonsumsi manusia dan biasanya dibuang begitu saja. Pada tahap ini, peternak bisa meminta penjual untuk mengumpulkan sampah tersebut dan memberikannya dengan harga miring sebagai tanda jadi. Sayuran layu, perut ikan, dan sampah ayam tadi bisa dimasak menjadi satu. Berikan garam sebagai perasa makanan mereka, jika sudah masak campurkan dengan dedak padi atau ampas tahu tadi. Berikan campuran pakan tadi di kandang babi setiap pagi dan sore. Tak perlu 3 kali sehari, asalkan porsi yang diberikan dalam kadar cukup, proses pembesaran babi pun bisa berjalan dengan cepat. 4. Pengawasan Meski babi masuk dalam jenis ternak yang tidak membutuhkan banyak perhatian dari peternak, namun pengawasan dari pemilik tetap dibutuhkan. Lihat apakah babi memiliki masalah pada kesehatannya atau tidak, pun dengan keaktifan dan nafsu makannya. Jika diindikasi terdapat penyakit pada salah satu babi, pisahkan hewan ternak tersebut dan upayakan penyembuhannya. Jangan sampai penyakit tersebut menular pada babi-babi lain di dalam kandang. Baca Juga Fakta Menarik dan Cara Budidaya Kerang Mutiara Terlengkap Penyakit Pada Babi Salah satu penyakit yang banyak dijadikan musuh oleh para peternak babi ialah cacingan. Babi sendiri terkenal sebagai hewan yang kerap terkena cacingan. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan hewan peliharaan tersebut dengan obat cacing berkualitas secara rutin. Obat cacing bisa diberikan setiap 2 bulan sekali. Itulah beberapa langkah dalam prosedur cara ternak babi yang bisa diterapkan. Karena cukup mudah untuk dilakukan, tidak memakan banyak biaya, dan memiliki prospek yang bagus, peternak bisa menjadikan usaha ini sebagai bisnis utama untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah di rumah. Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.